Facebook
RSS

DIUBAHKAN OLEH ALKITAB (Kuasa Daya Cipta Firman)

-
Firman Tuhan

Pedang bermata dua. Alkitab menerangkan tentang dirinya sendiri: "Sebab firman Allah hidup dan kuat dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua mana pun; ia menusuk amat dalam sampai memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita" (Ibr. 4:12; huruf miring ditambahkan). Versi lain menyebutkan bahwa Firman Allah begitu tajamnya "sehingga mengetahui sedalam-dalamnya pikiran dan niat hati manusia" (BIMK). Tidak perlu seorang "singa podium" yang berkhotbah dengan berapi-api untuk membuat Alkitab itu jadi hidup, sebab Firman Allah itu sendiri hidup dan memancarkan kehidupan. Tidak perlu seorang pengkhotbah yang fasih lidah untuk membuat Alkitab itu terasa menusuk sampai ke ulu hati para pendengarnya, sebab ketajaman Firman Allah itu sendiri sanggup membedah pikiran dan angan-angan hati manusia.


Selain hidup, kuat, dan tajam, Firman Allah itu juga efektif untuk memurnikan dan membersihkan (Yoh. 15:3; Ef. 5:26), menyembuhkan (Mzm. 107:20; Mat. 8:16), menasihati (Mzm. 119:24), menguatkan hati (Mzm. 119:28), menghidupkan (Mat. 4:4), menghasilkan buah (Mat. 13:23), menguduskan (Yoh. 17:17; 1Tim. 4:5), membangun iman (Rm. 10:17), dan mempertumbuhkan (1Ptr. 2:2). Ketajaman Firman Allah dapat membedakan mana motivasi yang alami dan mana motivasi yang rohani di dalam hati manusia, serta sanggup membedakan antara pemikiran dan maksud di dalam kalbu manusia. Firman Allah itu lebih piawai dari guru yang paling cerdas, lebih unggul dari penasihat yang paling bijak, dan lebih berhasilguna dari pendeta yang paling rohani, oleh sebab ada kuasa di dalam Firman itu.

"Ada nilainya dalam nasihat manusia yang bijak. Kita semua sudah pernah dibantu oleh nasihat-nasihat orang lain. Masalahnya, nasihat manusia itu tidak memiliki kuasa di dalamnya untuk mencapai jenis perubahan yang Firman Allah dapat lakukan. Firman Allah adalah agen perubahan yang hidup, dinamis, dan manjur. Kuasa yang sama yang terdapat dalam perkataan Allah yang diucapkan pada Penciptaan ada di dalam Firman Allah yang Tertulis. Dengan menerima perintah-perintah dan janji-janji Allah oleh iman, kita menerima kuasa Roh Kudus untuk menyelesaikan apa yang Kristus perintahkan" [alinea pertama].

Apa alasan membaca Alkitab? Orang membaca dan mempelajari Alkitab bisa saja terdorong oleh berbagai motivasi. Bagi murid sekolah Kristen, utamanya para mahasiswa di seminari maupun sekolah tinggi teologia, membaca dan mendalami Alkitab bisa terdorong oleh niat untuk meraih nilai ujian yang tinggi. Bagi para rohaniwan dan guru agama mungkin saja mendalami Alkitab adalah karena kewajiban dan tuntutan pekerjaan. Bahkan, banyak "peneliti" dari kalangan non-Kristen maupun kalangan Kristen sendiri yang membaca dan mempelajari Alkitab untuk menyiapkan amunisi yang dapat digunakan dalam perdebatan. Mungkin masih banyak lagi alasan-alasan lain bagi sebagian orang untuk membaca dan menyelidiki Alkitab.

Sementara berbagai motivasi dan tujuan tersebut adalah sah-sah saja, Alkitab ditulis untuk suatu maksud ilahi yang jauh lebih penting dari semua itu. Rasul Paulus berkata, "Sebab segala sesuatu yang ditulis dahulu telah ditulis untuk menjadi pelajaran bagi kita, supaya kita teguh berpegang pada pengharapan oleh ketekunan dan penghiburan dari Kitab Suci" (Rm. 15:4; huruf miring ditambahkan). "Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik" (2Tim. 3:16-17; huruf miring ditambahkan). Perhatikan, aspek pedagogis sangat ditonjolkan di sini, sebab Allah mengetahui bahwa akibat dosa manusia "telah kehilangan kemuliaan Allah" (Rm. 3:23). Kata asli dari kemuliaan dalam ayat ini adalah δόξα, doxa, yang berarti pandangan dan pertimbangan.

"Membaca Firman Allah sambil lalu jarang sekali menghasilkan kebangunan rohani. Mempelajari Alkitab untuk membuktikan posisi orang itu sendiri, atau untuk meyakinkan seseorang lain akan kesalahannya, sangat sedikit manfaatnya bagi kehidupan rohani kita sendiri. Perubahan datang apabila kita membaca Firman Allah sambil berdoa, meminta Roh Kudus memberikan kepada kita kuasa untuk lebih menyerupai Yesus. Perubahan sesungguhnya terjadi bilamana kita meminta Allah penciptaan itu untuk menciptakan kita kembali di dalam citra-Nya. Perubahan datang ketika ajaran-ajaran Yesus dalam Kitabsuci menjadi bagian dari kehidupan kita, dan kita hidup 'dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah' (Mat. 4:4)"

Apa yang kita pelajari tentang kuasa Alkitab yang mengubahkan?
  1. Alkitab adalah Firman Allah yang ditulis untuk menjadi terang bagi orang yang membacanya agar dapat membedakan antara baik dan jahat, antara benar dan salah. Seperti pedang bermata dua yang tajam, Alkitab dapat menjadi semacam "dokter spesialis bedah" rohani dengan keahilan dan tingkat presisi yang tinggi.
  2. Alkitab yang berisi Firman Allah merupakan perwujudan dari pribadi Allah dalam bentuk kata-kata yang tertulis. Dengan membacanya kita dapat mengenal Allah secara pribadi dan memperoleh berbagai nasihat Tuhan terhadap berbagai persoalan hidup manusia.
  3. Alkitab berfungsi sebagai semacam "buku paket teks pelajaran" yang mendidik pembacanya dalam mempelajari tentang kehidupan dan keselamatan. Alkitab yang berisi perkataan Tuhan mengajarkan manusia untuk menjadi bijak (Mat. 7:24).


Leave a Reply