Facebook
RSS

PERAN ALKITAB DAN IMAN (Kebangunan, Iman, dan Firman)

-
Firman Tuhan

Iman macam apa? Iman dalam kehidupan orang Kristen adalah ibarat akar bagi sesuatu tumbuhan. Ambillah setangkai tanaman lalu pangkas akarnya sampai habis, dalam tempo yang singkat tanaman itu akan mati. Orang Kristen yang kehilangan iman juga akan segera mati kerohaniannya. Tragisnya, Yesus sendiri sangsi apakah akan ada cukup iman bila kelak Ia datang kedua kali (Luk. 18:8). Tentu saja akan ada banyak sekali orang yang hendak menyambut kedatangan Yesus kedua kali nanti, yaitu orang-orang yang telah percaya bahkan mengorbankan diri demi Yesus Kristus oleh karena iman. Sebenarnya, iman macam apa yang Yesus maksudkan ketika Dia meragukannya?


Orang Kristen adalah para pengikut Kristus yang percaya kepada Yesus Kristus sebagai Juruselamat dan Anak Allah. Kita menganut kepercayaan itu oleh karena iman. Selanjutnya, dengan iman yang sama kita menurut kepada perintah-perintah Yesus dan mengikuti ajaran-ajaran-Nya. Iman itu pula yang mendorong kita menghampiri takhta Allah untuk memohon pengampunan dosa tiap-tiap hari, dan juga untuk meminta segala keperluan kita baik rohani maupun jasmani. Alkitab merumuskan iman seperti ini: "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat...Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia" (Ibr. 11:1, 6; huruf miring ditambahkan).

Persoalannya, iman kita menebal tatkala sedang meminta sesuatu kepada Tuhan, tetapi kemudian menipis ketika harus melakukan firman Tuhan. Saya suka menyebut pengalaman iman demikian sebagai "iman menulis indah." Dulu sewaktu berada di bangku SR atau Sekolah Rakyat (sekarang SD, Sekolah Dasar) kami wajib mengikuti kelas "Menulis Indah" untuk melatih kerapian menulis, dan untuk itu hanya boleh menggunakan pinsil. Teknik dasar yang diajarkan adalah begini: dalam menulis huruf, bila arah pinsil ke atas goresannya menipis (tekanan direnggangkan), dan bila arah pinsil ke bawah goresannya menebal (tekanan ditambah). Mereka yang sekarang berusia di atas 60 tahun tentu mengerti apa yang saya maksudkan dengan pelajaran menulis indah serta tekniknya, dan hasilnya memang tulisan kita menjadi indah. Iman "menulis indah" adalah iman yang bila menyangkut pelayanan Tuhan (arah ke atas) jadi menipis, tapi bila menyangkut kepentingan diri (arah ke bawah) jadi menebal. Iman yang selalu berubah tipis-tebal.

"Iman, yakni iman sejati, selamanya terfokus pada kehendak Allah, bukan pada keinginan kita. Itu adalah percaya kepada Allah, percaya pada janji-janji-Nya dan berbuat sesuai Firman-Nya. Iman kita bertumbuh sementara kita mendengarkan Firman Tuhan dan mempraktikkannya (Rm. 10:17; Yak. 2:17-18). Membuka pikiran kita kepada pengajaran-pengajaran Firman Tuhan membangun iman, dan melakukan apa yang Allah katakan--sekalipun itu bertentangan dengan keinginan-keinginan kita pribadi--menyiapkan kita untuk menerima kepenuhan kuasa Roh" [alinea keempat].

Tumbuh bersama iman. Saya mempunyai seorang teman masa muda yang terbilang cukup dekat. Tinggal dalam satu rumah yang sama, menyukai makanan yang sama, menggemari olahraga yang sama, senang diskusi dan bergurau bersama, saya suka menulis dan dia suka membaca, dia pintar melukis dan saya senang lukisan, dan selama beberapa tahun kami menjalani suka-duka bersama. Tapi lebih penting lagi, pemuda yang satu ini suka sekali menghadiri KKR di gereja saya. Karena jumlah kehadirannya memenuhi syarat dia pernah dihadiahi Alkitab dan buku Roh Nubuat terbitan IPH. "Mungkin kalau saya sampai berpindah agama dan menjadi orang Kristen, saya akan memilih menjadi anggota gereja Advent," katanya suatu kali. Sampai kami berpisah menurut jalan hidup masing-masing, sekitar 50 tahun silam, sahabat saya ini belum menjadi Kristen. Namun saya pernah katakan kepadanya bahwa pengakuannya tentang Yesus Kristus adalah Juruselamat manusia bagi saya itu sudah cukup menggembirakan, selebihnya adalah pekerjaan Roh Kudus. Semoga.

Injil adalah Kabar Baik untuk semua orang, jalan keselamatan bagi mereka yang percaya. Keselamatan adalah anugerah Tuhan, tetapi kasih karunia yang diberikan secara cuma-cuma itu hanya efektif jika diterima dalam iman. Alkitab mengatakan, "Sebab itu, baiklah kita waspada supaya jangan ada seorang di antara kamu yang dianggap ketinggalan, sekalipun janji akan masuk ke dalam perhentian-Nya masih berlaku. Karena kepada kita diberitakan juga kabar kesukaan sama seperti kepada mereka, tetapi firman pemberitaan itu tidak berguna bagi mereka, karena tidak bertumbuh bersama-sama oleh iman dengan mereka yang mendengarnya" (Ibr. 4:1-2).

"Pengalaman rohani kita dibangunkan kembali bilamana kita menerima dan mengklaim Firman Allah oleh iman. Hanya sedikit manfaat diperoleh dari membaca Alkitab yang terburu-buru karena rasa tanggungjawab atau kewajiban. Kita diubahkan sementara kita menghayati apa yang kita baca, dan membiarkan pengajaran-pengajaran Alkitab membentuk pemikiran kita dan hidup kita" [alinea terakhir].

Apa yang kita pelajari tentang hubungan antara kebangunan rohani, iman dan firman?
  1. Iman dan firman adalah dasar dari kebangunan rohani seseorang. Iman mendorong kita untuk membaca firman Tuhan, dan iman membuat kita menerima dan melaksanakan apa yang tertulis dalam Firman Tuhan itu. Jadi, selain membaca Firman kita juga harus melatih iman melalui perbuatan.
  2. Iman sejati itu lebih dari sekadar percaya tapi juga berbuat sesuai dengan kepercayaan yang ditumbuhkannya dalam hati kita. Meskipun setiap permohonan kepada Tuhan harus didasarkan pada iman, namun iman mempunyai fungsi yang jauh lebih luas dari itu. Iman mempengaruhi tabiat dan pola hidup kita.
  3. Kerohanian kita bertumbuh bersama iman dan firman. Lebih sering kita membaca dan menyelidik Firman Tuhan, semakin besar dan kukuh iman kita bertumbuh. Kebangunan rohani akan menjadi pengalaman setiap hari dari seorang yang rajin membaca Firman Tuhan dan tekun memelihara pertumbuhan imannya.


Leave a Reply