Beban dan permohonan Daud. Mazmur 119 adalah pasal terpanjang di
seluruh Alkitab. Meskipun tidak ada keterangan yang tegas tentang identitas
penulisnya tapi kebanyakan orang percaya bahwa ini adalah kumpulan Mazmur Daud
yang pernah digubahnya sepanjang hidupnya. Dasarnya ialah karena dari ayat ke
ayat tidak ada alur yang sambung-menyambung sebagai sebuah karya tulis yang
utuh. Ada 22 huruf dalam alfabet Ibrani, semuanya konsonan (huruf mati), dan
dalam mazmur ini terdapat 8 ayat yang berisi keseluruhan alfabet itu. Para
komentator menyebut pasal ini digubah dalam "pola akrostik"
(rangkaian baris atau ayat di mana huruf-huruf pertama dan terakhir atau huruf
tertentu lainnya bila disusun bisa menjadi satu kata atau satu anak kalimat).
Secara umum, Mazmur pasal 119--atau lebih tepat disebut "nomor
119" karena mazmur merupakan kumpulan syair dan nyanyian--ini digubah terutama
untuk meninggikan Firman Allah. Dalam seluruh 176 ayat terdapat tidak kurang
dari 171 ayat yang berbicara tentang Firman Allah yang oleh pemazmur itu sering
disebut sebagai "peringatan-peringatan" (ay. 2),
"jalan-jalan" (ay. 3), "titah-titah" (ay. 4),
"ketetapan" (ay. 5), "perintah" (ay. 6), dan
"hukum-hukum" (ay. 7). "Mazmur menggunakan arti sepenuhnya dari
semua kata-kata ini sementara menguraikan penerapan dari Hukum Allah pada
kehidupan sehari-hari dan takdir Israel" (Nelson's Compact Bible Commentary,
hlm. 411).
Pada ayat 25 pemazmur berseru kepada Tuhan, "Aku berbaring dalam
debu; pulihkanlah hidupku menurut janji-Mu" (BIMK). Di sini pemazmur
memohon supaya Tuhan mengembalikan semangat hidupnya yang sudah kehilangan
gairah akibat tertindih oleh beban dosa, dan pada ayat 107 beban ini diulangi
dengan lebih tegas bahwa dirinya merasa "sangat tertindas" (BIMK:
"sangat sengsara"). Di ayat 153 dan 154 pemazmur memohon agar
"kesengsaraan" (BIMK: "penderitaan") itu diangkat dari
hidupnya dengan mengklaim bahwa dia tidak melupakan atau mengabaikan Hukum
Allah (Hukum bagi orang Yahudi adalah "Torah"). Pemazmur meminta agar
Tuhan "membangunkan kembali" hidupnya, dan permohonan-permohonan
tersebut dia dasarkan pada "janji Tuhan" sebagaimana tertulis dalam
Firman-Nya. Bagi pemazmur "Firman" itu adalah lima kitab Musa (secara
tertulis) dan pekabaran-pekabaran Allah melalui para nabi (secara lisan); bagi
orang Kristen "Firman" itu adalah Alkitab (secara tertulis) serta
bisikan-bisikan Roh Kudus dalam hati sanubari (secara lisan).
Berkat dari Firman Tuhan. Pemazmur tidak hanya berkeluh-kesah dengan
penderitaan batin dan kesengsaraan hidup yang dialaminya, tapi dia juga
bersyukur untuk berkat-berkat rohani dari Firman Tuhan. Dia menyebutkan tentang
"penghiburan" (ay. 50), "sukacita" (ay. 74),
"kekuatan" (ay. 116, BIMK), "terang" (ay. 130),
"kebenaran" dan "keadilan" (ay. 160), serta
"pengertian" dan "kelepasan" (ay. 169-170).
"Daud mendapatkan keberanian dan kekuatan dalam Firman Allah. Dia
menemukan pengharapan dan bimbingan ilahi dalam Firman Allah. Firman Allah
membawa terang kepada pikirannya yang gelap (Mzm. 119:130). Firman itu
mengenyangkan hatinya yang sangat lapar dan memuaskan jiwanya yang dahaga (Mzm.
119:81). Ketika Saul mengancam untuk membunuhnya, dia bergantung pada janji
kelepasan dari Allah (Mzm. 34:4). Terganggu dengan kesalahan akibat skandal
perzinahannya dengan Batsyeba, dia bergantung pada janji pengampunan dari Allah
(Mzm. 32:1-2). Dibingungkan tentang masa depan, dia bergantung pada janji tuntunan
dari Allah (Mzm. 32:8). Daud dengan gembira berseru, "Janji-Mu itu memberi
aku hidup" (Mzm. 119:50, BIMK). Dasar dari kebangunan rohani adalah soal
menemukan hidup baru dalam Firman Allah"
Kalau Daud sendiri, yang notabene adalah salah seorang kontributor
Alkitab, juga membutuhkan dan telah merasakan nikmatnya bergantung pada Firman
Allah, apalagi anda dan saya. Hanya orang-orang yang belum pernah menikmati
penghiburan yang menguatkan dari Alkitab, yang belum pernah mengalami betapa
hati yang gundah berubah menjadi teduh ketika membaca Alkitab, mereka sajalah
yang tidak mengerti alangkah menyejukkannya membaca Firman Tuhan terutama pada
waktu mengalami kegalauan dan kekacauan hidup.
Apa yang kita pelajari tentang Firman Tuhan yang memulihkan kehidupan?
- Mazmur 119 adalah "nyanyian panjang" tentang kehidupan
seorang anak manusia yang penuh gejolak dan bergelimang rasa takut, seperti
raja Daud. Alkitab penuh dengan janji kesentosaan dan ketenangan hidup bagi
setiap orang yang percaya.
- Sangat mungkin bahwa jalan hidup seorang Daud merupakan potret
kehidupan dari banyak orang di antara kita. Namun, seperti juga Daud, anda dan
saya dapat menemukan kembali kehidupan yang tenang dan bahagia dengan
bergantung pada janji-janji dalam Firman Tuhan.
- Alkitab membawa kita kepada pengenalan yang sebenarnya tentang Allah
dan kasih-Nya. Alkitab berisi Firman Allah yang memberi terang, pengharapan,
kekuatan, penghiburan dan jaminan akan kegenapan janji-janji Tuhan. Membaca
Alkitab adalah cara lain untuk berkomunikasi dengan Allah.